Pencari Selumbar

Apa itu Selumbar?
Kata ini terdapat dalam Matius 7: 3-5 dan Lukas 6: 41-42. Kata Yunaninya "karfos" serumpun dengan kata kerja "karpo" yang berarti "menjadi kering."
Arti kata benda ini adalah "tampuk, tangkai atau ranting kecil dan kering, serpihan jerami yang kecil atau bahkan sehelai rambut (bulu) yang mungkin terbang ke mata."
Secara kiasan kata ini dipakai Yesus untuk mengartikan kesalahan yang kecil.

Apa itu Balok?
Balok berasal dari kata yunani "dokos" yang menunjuk kepada sebatang kayu yang telah dirimbas tetapi belum dijadikan papan disebut balok.

Dalam Matius 7: 3-5 dan Lukas 6: 41-42
Sangatlah menarik karena Yesus menggunakan perbandingan kata antara serpihan/serbuk kayu VS balok kayu.
Terjemahan lain mengatakan:
TL (1954)
Apakah sebabnya engkau memandang selumbar yang di dalam mata saudaramu itu; tetapi balok yang di dalam matamu sendiri tiada engkau sadari?
BIS (1985) 
Mengapa kalian melihat secukil kayu dalam mata saudaramu, sedangkan balok yang di matamu sendiri tidak kalian perhatikan?
MILT (2008)
Namun, mengapa engkau melihat selumbar di mata saudaramu, tetapi balok di matamu sendiri engkau tidak memerhatikannya?
Shellabear 2000 (2000)
Mengapa engkau memandang serbuk kayu yang terdapat pada mata saudaramu, padahal balok kayu yang ada di matamu sendiri tidak engkau sadari?

Mengapa Yesus Menggunakan Kedua Kata Ini?
Perkataan Yesus ini menunjuk kepada orang Farisi yang gampang memperhatikan, menilai, menghakimi, mengumbar kesalahan orang lain  dibandingkan diri mereka sendiri. Firman Tuhan yang mereka ketahui, dipakai untuk mengukur kehidupan orang lain bukan diri sendiri. Dosa orang lain diumbar sedangkan dosa sendiri ditutupi.
Karena itulah Yesus menasihati mereka dalam ayat sebelumnya Matius 7:1-2 bahwa ukuran yang mereka pakai untuk mengukur orang lain dipakai untuk mengukur mereka juga. Timbangan yang mereka pakai untuk menimbang kesalahan orang lain juga dipakai Tuhan untuk menimbang kesalahan mereka sendiri. Mereka berusaha menegur orang lain tapi tidak dengan diri sendiri.
Dan hal ini tidak hanya dilakukan orang Farisi saat itu, tapi juga dilakukan orang percaya saat ini. Lebih gampang memberi penilaian dan mengoreksi orang lain daripada diri sendiri. Dan ini dosa dihadapan Tuhan.

Mengapa orang menjadi pencari selumbar?
Seseorang dapat menjadi pencari selumbar atau suka mencari cari kesalahan orang lain karena
-  ia ingin orang lain terlihat salah dan ia terlihat benar. Penyebabnya bisa saja karena ia tidak suka atau iri dengan orang tersebut, atau bahkan merasa dirinya paling benar dan suci.
- hal berikutnya yang membuat orang menjadi pencari selumbar karena ia ingin menutup balok dimatanya dengan selumbar orang lain. Sayangnya balok dimata dia tidak dapat tertutup oleh selumbar orang lain.

Bagaimana caranya supaya kita tidak menjadi pencari selumbar?
Yesus juga mengatakan bagaimana caranya supaya kita tidak dihakimi karena menjadi pencari selumbar, yakni:
Dalam ay.5: "...keluarkan dahulu balok dari matamu..."
Kata "keluarkan dahulu" artinya ekballo, "melempar ke luar, mengusir, menyuruh pergi, membawa pergi, campakkan keluar, buang.
Maksudnya adalah:
1.sebelum kita berusaha mencari, mengamati, menilai, mengumbar kesalahan orang lain, kita pun harus menemukan keberadaan, kelemahan diri kita yang tersimpan dan menyatakannya.
Sama seperti kita berani menyatakan kesalahan orang lain, kita juga harus lebih dulu menyatakan kesalahan kita kepada diri sendiri. Sama seperti memberi alarm pada tubuh bahwa ada bagian tubuh yang harus diperbaiki sebelum memperbaiki tubuh lain.
2. Sebelum kita berusaha membawa orang lain keluar dari kelemahannya, terlebih dahulu kita harus membawa diri kita keluar dari kelemahan kita.
Saya gambarkan seperti sebuah mesin tubuh.
Jika ada kerusakan pada mesin tubuh kita maka kita harus memperbaikinya sebelum kita menderek mesin tubuh orang lain dan memperbaikinya. Sebab jika kerusakan pada mesin tubuh kita tidak segera diperbaiki maka kita tidak akan bisa melangkah maju dan bisa saja akan merusak bagian tubuh yang lain dan kita hancur. Bagaimana kita bisa menjadi penolong bagi tubuh orang lain?

Mengapa Yesus membenci pencari selumbar?
Ada dua alasan mengapa menjadi pencari selumbar adalah dosa dimata Tuhan:
- kebenaran akan kita pakai untuk membela diri sendiri dan menyalahkan orang lain. Kita akan sombong karena merasa diri benar dan suci.
- seorang manusia bukanlah hakim atas manusia yang lain. Yang menjadi hakim adalah Tuhan, Sang Pencipta.
Ps.Merling Messakh,S.Th

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOGO GPIN

Kasih yang mendamaikan

Berbahagia orang yg mati dalam Tuhan